ADAPTASI, EVOLUSI, VARIASI DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

Standar

BAB I
PENDAHULUAN

1). Latar Belakang

Makhluk hidup dalam kehidupannya melakukan adaptasi untuk dapat bertahan hidup. Adaptasi terjadi biasanya disebabkan adanya seleksi alam yang menuntut makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baru. Adaptasi yang dilakukan oleh hewan dapat berupa adaptasi fisiologis, morfologis dan tingkah laku. Sedangkan adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan hanya berupa adaptasi fisiologis dan morfologis.

Selain adaptasi, menurut beberapa para ahli di alam juga terjadi evolusi yang dilakukan makhluk hidup untuk bertahan hidup. Dalam evolusi yang menjadi dasar terjadinya dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dalam evolusi dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies.

Di alam juga terjadi kevariasian makhluk hidup merujuk pada peristiwa genetis yang menyebabkan individu atau kelompok spesies tertentu memiliki karakteristik berbeda satu sama lain. Sedangkan keanekaragaman hayati atau disebut juda biodiversitas yang terjadi dialam mencakup semua bentuk kehidupan yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi.


2). Rumusan Masalah

a. Merumuskan dan menjelaskan adaptasi pada makhluk hidup, baik pada hewan maupun pada tumbuhan.

b. Menjelaskan tentang evolusi makhluk hidup dan mendiskripsikan tentang teori evolusi Darwin.

c. Menjelaskan tentang keterdapatan variasi pada makhluk hidup.

d. Menjelaskan keanekaragaman hayati yang terdapat di alam.


3). Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui tentang terjadinya adaptasi dan jenis-jenisnya.

b. Untuk mengetahui tentang terjadinya evolusi dan teori evolusi Darwin

c. Untuk mengetahui tentang keterdapatan variasi-variasi pada makhluk hidup.

d. Untuk mengetahui tentang keanekaragaman hayati di alam.

BAB II

PEMBAHASAN


I. Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik. Dalam karangan ini akan dijelaskan tentang adaptasi yang dilakukan oleh hewan dan tumbuhan dan perbedaan adaptasi yang dilakukan oleh hewan dengan adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan terhadap lingkungannya.

Adaptasi Hewan : kemampuan hewan untuk menyesuaikan dirinya terhadap perubahan-perubahan keadaan alam atau lingkungannya (seleksi alam). Adapun jenis-jenis dan macam-macam adaptasi pada hewan adalah:

a. Adaptasi Morfolog

Adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup. Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan, yang runcing dan tajam untuk makan daging, sedangkan pada gigi sapi, kambing, kerbau, biri-biri, domba tidak runcing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong rumput atau daun dan untuk mengunyah makanan.

b. Adaptasi Fisiologi

Adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik. Contoh pada onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama serta pada anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin.

c. Adaptasi Tingkah Laku

Adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap lingkungannya berupa kemampuan hewan untuk merubah warna kulit tubuhnya sesuai dengan lingkungan sekitarnya sehingga kurang dapat terlihat. Kemampuan hanya bisa dilakukan oleh beberapa hewan, seperti cumi-cumi, sotong dan bunglon. Sebagai contoh pada bunglon yang dapat berubah warna kulit sesuai dengan warna yang ada di lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk menyembunyikan diri sehingga tidak terlihat oleh dari para pemangsa seperti pada contoh gambar di bawah ini:

Adaptasi Tumbuhan: penyesuaian diri yang dilakukan oleh tumbuhan terhadap lingkungan yang baru, baik perubahan fisiologis maupun morfologis dan proses penyesuaian ini berjalan lambat dan sangat tergantung kepada kondisi lingkungan barunya, apakah sesuai dengan sangat hidup tumbuhan tersebut dan kandungan unsur hara yang terdapat di lingkungan tersebut.

Dalam proses adaptasi, tumbuhan melalui berbagai tahapan, yaitu:

a. Tahap Aklimatisasi : tahap di mana tumbuhan berusaha keras untuk dapat mempertahankan hidup di tempat baru dengan mengubah kemampuan fisiologis dan atau morfologi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

b. Tahan Naturalisasi : tahap di mana tumbuhan telah mampu menyesuaikan dirinya dengan faktor lingkungan dan terus berusaha untuk menyempurnakan proses adaptasinya ke arah yang positif.

c. Tahap Domestikasi : tahap di mana proses adaptasi tumbuhan sudah dapat menyesuaikan diri dengan, lingkungan barunya dan sudah mulai dapat menjalankan kehidupannya untuk melewati siklus hidupnya dengan baik

II. Evolusi

Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi yang modern, evolusi berarti perubahan sifat-sifat yang diwariskan dalam suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menjadi dasar dari evolusi dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies seperti yang terjadi pada bakteria, serta kombinasi gen melalui reproduksi seksual. Dan dalam teori evolusi terdapat empat akar utama dalam teori evolusi yaitu :

a. Earth History – Sejarah bumi (Geologi)

b. Life’s History – Ilmu tentang mahluk hidup

c. Mechanisms of Evolution – Mekanisme evolusi

d. Development & Genetics – Perkembangan dan Genetika

Meskipun teori evolusi yang selalu identik dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusi telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin tentang evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas masyarakat sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.

Darwin mengajukan lima teori perihal evolusi:

  1. Bahwa kehidupan tidak tetap sama sejak awal keberadaannya
  2. Kesamaan leluhur bagi semua makhluk hidup
  3. Evolusi bersifat gradual (berangsur-angsur)
  4. Terjadi pertambahan jumlah spesies dan percabangan garis keturunan
  5. Seleksi alam merupakan mekanisme evolusi

Evolusi menjelaskan sejarah makhluk hidup, hewan, tumbuhan, fungi, mikroba. Waktu adalah faktor penting dalam evolusi. Proses evolusi memerlukan waktu yang sangat lama. Menurut Darwin, ada dua mekanisme yang mendasari evolusi.

Pertama, proses evolusi membawa spesies yang ada untuk berinteraksi dengan kondisi ekologinya. Contohnya, karena hasil evolusi beberapa burung mempunyai paruh yang hanya bisa dipakai untuk menghisap madu bunga. Selama bunga itu masih tersedia, burung ini akan hidup. Tetapi, bila bunga itu punah, maka burung itu kemungkinan besar juga akan punah.

Mekanisme yang kedua adalah kelahiran spesies baru dari hasil variasi di spesies yang ada.. Waktu dan perjuangan untuk hidup adalah dua hal yang dibutuhkan untuk melahirkan generasi baru. Waktu yang lebih panjang lagi dan melalui proses yang sama, menurut Darwin akan dapat menjelaskan evolusi dari semua mahluk hidup di muka bumi yang berasal dari satu nenek moyang yang sama.

III. Variasi.

Variasi merupakan sesuatu hal yang merujuk pada peristiwa genetis yang menyebabkan individu atau kelompok spesies tertentu memiliki karakteristik berbeda satu sama lain. Sebagai contoh, pada dasarnya semua orang di bumi membawa informasi genetis sama. Namun ada yang bermata sipit, berambut merah, berhidung mancung, atau bertubuh pendek, tergantung pada potensi variasi informasi genetisnya.

Evolusionis menyebut variasi dalam suatu spesies sebagai bukti kebenaran teorinya. Namun, variasi bukanlah bukti evolusi, karena variasi hanya hasil aneka kombinasi informasi genetis yang sudah ada, dan tidak menambahkan karakteristik baru pada informasi genetis.

Variasi selalu terjadi dalam batasan informasi genetis yang ada. Dalam ilmu genetika, batas-batas ini disebut “kelompok gen” (gene pool). Variasi menyebabkan semua karakteristik yang ada di dalam kelompok gen suatu spesies bisa muncul dengan beragam cara. Misalnya pada suatu spesies reptil, variasi menyebabkan kemunculan varietas yang relatif berekor panjang atau berkaki pendek, karena baik informasi tentang kaki pendek maupun panjang terdapat dalam kantung gen.

Namun, variasi tidak mengubah reptil menjadi burung dengan menambahkan sayap atau bulu-bulu, atau dengan mengubah metabolisme mereka. Perubahan demikian memerlukan penambahan informasi genetis pada makhluk hidup, yang tidak mungkin terjadi dalam variasi.

IV. Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Jenis keanekaragaman hayati:

a. Keanekaragaman genetik (genetic diversity). Yaitu jumlah total informasi genetik yang terkandung di dalam individu tumbuhan, hewan dan mikroorganisme yang mendiami bumi.

b. Keanekaragaman spesies (species diversity). Yaitu Keaneraragaman organisme hidup di bumi (diperkirakan berjumlah 5 – 50 juta), hanya 1,4 juta yang baru dipelajari.

c. Keanekaragaman ekosistem (ecosystem diversity). Yaitu Keanekaragaman habitat, komunitas biotik dan proses ekologi di biosfer.

1). Keanekaragaman Hewan:

Hewan atau binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau Metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup yang terdapat di alam semesta yang terdiri dari satu sel (uniselular) atau pun banyak sel (multiselular).

Para ilmuwan mengklasifikasikan hewan kepada dua kelompok besar, yaitu hewan bertulang belakang dan hewan tanpa tulang belakang. Hewan yang bertulang belakang disebut Vertebrata. Hewan tanpa tulang belakang disebut Invertebrata atau Avertebrata. Dan hewan juga diklasifikasikan menurut makanan mereka.

a. Hewan yang memakan daging dikenal sebagai hewan karnivora. Contoh: serigala, singa dan harimau

b. Hewan yang memakan tumbuhan dikenal sebagai hewan herbivora. Contoh: kambing, kuda dan kerbau serta gajah

c. Hewan yang memakan daging dan tumbuhan dikenal sebagai hewan omnivora.

d. Hewan yang memakan serangga dikenal sebagai hewan insektivora. Contoh: trenggiling, merkat.

Dan keanekaragaman pada keluarga kucing dapat dilihat hewan harimau, singa, citah dan kucing. Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu famili tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku, serta lingkungan hidupnya. Seperti dapat dilihat pada gambar dan table di bawah ini:

Dari gambar dan tabel diatas dapat dilihat perbedaan yang sangat jelas dari ukuran tubuh, warna bulu dan tempat hidup kucing, harimau, singa dan citah yang termasuk ke dalan keanekaragaman keluarga / spesies kucing. Dan masih banyak lagi contoh keanekaragaman hewan yang dapat kita lihat di alam ini.

b). Keanekaragaman Tumbuhan:

Dalam biologi, tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke dalam kelas Plantae. Di dalamnya masuk semua organisme seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau. Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah tersebut, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Karena warna hijau amat dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae (tumbuhan hijau) atau Metaphyta.

Ciri yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa pengecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit, merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).

Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah) karena memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang diterimanya

Contoh keanekaragaman tumbuhan dapat dilihat dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek), kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda. Seperti dapat dilihat pada gambar berikut:

Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat pada tinggi batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa, aren, pinang, dan lontar.


Dari contoh di atas dapat diketahui perbedaan antara tnggi batang, daun dan bunga kelapa, aren, pinang dan lontar. Contoh lain juga dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari di alam dan hampir pada semua spesies tumbuhan terdapat keanekaragaman mulai dari tumbuhan tingkat rendah sampai tumbuhan tingkat tinggi.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

Makhluk hidup dalam kehidupannya melakukan adaptasi untuk dapat bertahan hidup. Adaptasi terjadi biasanya disebabkan adanya seleksi alam yang menuntut makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baru.

Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan sifat-sifat yang diwariskan dalam suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam jangka waktu tertentu. Dalam evolusi yang menjadi dasar terjadinya dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dalam evolusi dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies

Variasi merupakan sesuatu hal yang merujuk pada peristiwa genetis yang menyebabkan individu atau kelompok spesies tertentu memiliki karakteristik berbeda satu sama lain. Variasi bukanlah bukti evolusi, karena variasi hanya hasil aneka kombinasi informasi genetis yang sudah ada, dan tidak menambahkan karakteristik baru pada informasi genetis

Biodiversitas adalah semua bentuk kehidupan yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi di mana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya, baik itu keanekaragaman pada hewan maupun keanekaragaman pada tumbuhan.

Tinggalkan komentar